Server Proxy, meskipun mungkin sering terdengar, adalah elemen kritis dalam keamanan dan manajemen lalu lintas jaringan. Mari kita gali lebih dalam konsep Server Proxy untuk memahami peran pentingnya dalam dunia teknologi informasi.
1. Konsep Server Proxy
Proxy berperan sebagai perantara di antara dua pihak yang berinteraksi, menghindarkan mereka dari berhubungan langsung. Dalam analogi kehidupan sekolah, Proxy Server dapat diibaratkan sebagai petugas perpustakaan yang membantu siswa meminjam buku. Siswa tidak bisa mengambil langsung buku dari rak, melainkan harus meminta bantuan petugas dengan memberikan nomor atau kode buku.
Petugas perpustakaan berperan sebagai Proxy yang tidak hanya mencarikan dan mengambilkan buku, tetapi juga menjaga dan memastikan aturan tertentu. Misalnya, siswa hanya dapat meminjam buku tertentu, sementara guru memiliki akses ke seluruh koleksi. Meskipun proses ini mungkin memakan waktu lebih lama dibandingkan siswa yang mengambil sendiri bukunya, namun dengan membuat salinan setiap kali, petugas perpustakaan dapat memberikan layanan yang lebih cepat.
Dengan menyimpan salinan di atas meja pelayanan, saat ada permintaan lain, kemungkinan besar buku yang diminta sudah tersedia. Hasilnya adalah layanan yang lebih cepat dan tetap menjaga keamanan data. Analogi ini mencerminkan peran Proxy dalam menyediakan layanan digital yang aman dan efisien, meskipun mungkin membutuhkan beberapa langkah ekstra.
2. Konsep Server Proxy
Proxy server bertindak sebagai perantara yang memotong hubungan langsung antara pengguna dan layanan yang diakses. Caranya, pertama-tama, melakukan perubahan alamat IP dengan membuat pemetaan dari alamat IP jaringan lokal (alamat IP privat) ke alamat IP proxy yang digunakan untuk jaringan luar atau internet (alamat IP Publik). Prinsipnya, hanya alamat IP proxy yang diketahui secara umum di internet, dan proxy berfungsi sebagai network address translator (NAT).
Terdapat tiga fungsi utama dari server proxy:
A. Connection Sharing:
B. Filtering
C. Caching
Dua metode caching object yang disimpan dalam cache adalah pasif dan aktif. Pengaturan kapasitas penyimpanan dan penghapusan cache perlu diterapkan agar tetap dapat melayani pengguna lokal dengan baik. Penghapusan dapat didasarkan pada umur dan popularitas objek, dengan objek yang lebih tua atau kurang populer memiliki prioritas tinggi untuk dihapus.
3. Transparent Proxy
Proxy pada level aplikasi seringkali melibatkan konfigurasi spesifik di sisi pengguna untuk menggunakan layanan dari suatu proxy server tertentu. Ini memerlukan penambahan alamat server proxy dan port pada aplikasi browser pengguna. Untuk menghindari konfigurasi yang rumit, dapat dilakukan konfigurasi agar proxy/cache server beroperasi secara transparan terhadap pengguna, yang dikenal sebagai Transparent Proxy.
Transparent Proxy memerlukan bantuan dan konfigurasi aplikasi firewall yang bekerja pada layer network untuk menciptakan proxy yang benar-benar transparan pada layer aplikasi. Pengguna tidak menyadari keberadaan proxy ini, dan tanpa konfigurasi khusus, asalkan proxy server berada dalam jalur jaringan yang dilalui pengguna menuju internet, pengguna secara otomatis "menggunakan" proxy/cache ini.
Cara membuat Transparent Proxy melibatkan pengalihan paket untuk aplikasi tertentu dengan menggunakan aturan firewall/router. Setiap aplikasi berbasis TCP menggunakan port tertentu, dan firewall mengalihkan paket yang menuju ke port layanan tersebut ke alamat proxy yang sesuai.
Sebagai contoh, saat klien membuka koneksi HTTP (port 80) ke server web, firewall pada router mengenali paket data dari klien dengan nomor port 80. Jika terdapat HTTP proxy server pada port 3130, aturan firewall akan mengarahkan paket dari port 80 ke alamat HTTP proxy server pada port 3130. Akibatnya, semua permintaan web dari pengguna diwakili oleh HTTP proxy server.
Sumber : Materi Server Proxy Halaman 95-101